Subang, koran samudra.com – Nasib tragis menimpa Aji (11) thn murid kelas IV SDN  Airlangga Desa Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara harus menelan pahitnya kehidupan sejak meninggal ayahnya ia juga harus di tinggal pergi oleh Ibunya.

Anak sebatangkara yang sekarang menempati rumah ukuran 3 X 4 jauh dari  kata layak peninggalan dari kedua orang tuanya, kini hidup bersama pamannya.

Sedangkan rumah pamannya sendiri  yang bersebelahan dengan rumah aji,  kondisi rumahnya sangat memprihatinkan (tidak layak huni) anehnya walaupun mereka termasuk katagori miskin akan tetapi mereka  tidak pernah tersentuh oleh bantuan sosial dari pemerintah sama sekali.

Melihat kondisi rumah dan kehidupan Aji  yang  sebantang kara membuat pegiat sosial Bima Ramdani yang tergabung dalam Relawan Pusakaratu tergugah hatinya untuk memperbaiki rumah tidak layak di huni milik aji peninggalan dari ayahnya ono dan ibunya sari.

” Alhamdulilah kami bersama rekan relawan Pusakaratu walupun tidak bisa memperbaiki rumah lebih bagus minimal kami bisa memperbaiki rumah milik de Aji bisa layak ditempatin,” tutur Bima, kepada awak media Koran Samudra dilokasi perbaikan rumah Aji, senin (13/09/2021).

Ia pun mengucapkan terimakasih sekali kepada donatur dan hamba allah yang telah menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu perbaikan rumah milik  aji anak yatim piatu warga ciawitali Desa Pusakartu Kecamatan Pusakanagara kab.Subang.

Lebih lanjut menurut pria yang punya cenel sosial bima rd tv ini, menuturkan kegiatan bedah rumah ini sudah kali ketiga yang dilakukan oleh Relawan Pusakanagara, ini merupakan kegiatan sosial kemanusiaan sebelumnya kita juga telah memperbaiki dua rumah warga yang tidak layak untuk dihuni.

Ketika di singgung apakah perbaikan rumah tidak layak di huni ini ada bantuan dari pihak pemerintah, Bima menjelaskan,” alhamdulilah untuk sementara ini belum pernah ada bantuan dari Pemerintah,  ini murni hasil dari Donatur yang peduli terhadap sesama uluran tangan warga yang peduli kepada Aji,” ungkap Bima…
**AHidayat**