GARUT,koran-samudra.com – Kabupaten Garut saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti penilaian Kabupaten Sehat Tingkat Jawa Barat, di mana salah satu kriteria yang harus dipenuhi adalah Kabupaten Garut harus bebas Open Defecation Free (ODF) atau Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Saat ini, lanjut Rudy, di Kabupaten Garut baru ada 5 kecamatan yang baru mendeklarasikan bebas ODF dari total 42 kecamatanyang tersebar di Kabupaten Garut. “ODF itu dilaksanakan secara berjenjang tingkat desa, tingkat kelurahan, baru kecamatannya melakukan deklarasi, kalau desa dan kelurahannya semua telah (bebas) ODF, ini adanya 5 kecamatan dari 42 kecamatan, makan nya saya datang ke sini itu untuk memberikan support kepada Pak Asep (Camat Leuwigoong) yang hari ini adalah hari di mana Kecamatan Leuwigoong adalah kecamatan kelima yang mendeklarasikan semuanya sebagai kecamatan (bebas) ODF, masih ada 37 lagi kecamatan,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Leuwigoong, Asep Suhendar, mengatakan di penghujung tahun 2020 kemarin masih ada 3 desa yang belum mendeklarasikan stop buang air besar sembarangan. “Perlu kami laporkan kepada Bapak Bupati bahwa genap kurang lebih 6 bulan saya mendapat kepercayaan ditugaskan di Kecamatan Leuwigoong, di akhir 2020 dari 8 desa masih ada 3 desa yang belum mendeklarasikan stop buang air besar sembarangan baru 5 desa, pada akhir Desember 2020 kami sepakat dengan para Kepala Desa dan seluruh lapisan warga masyarakat dilaksanakanlah 2 desa, Desa Sindangsari dan Desa Karangsari yang tempatnya di Karangsari,” ucap Asep dalam laporannya.
Untuk saat ini, lanjut Asep, seluruh masyakat Kecamatan Leuwigoong siap mengubah perilaku dengan mendeklarasikan stop buang air besar sembarangan. “Saat ini sudah disepakati ini bentuk tasyakur binikmah kepada Allah SWT bertepatan dengan 16 Februari 2021 Garut genap usianya 208 tahun, ini merupakan kado terindah dari kami untuk Kabupaten Garut, bapak Bupati sekeluarga yaitu dengan siapnya warga masyarakat merubah perilaku yang tadinya tidak begitu sehat, sekarang dengan stop buang air sembarangan dengan ditutupnya atau berakhirnya Desa Leuwigoong sebagai bungsu, kami pun saat ini bertekad bersama-sama untuk mendeklarasikan kecamatan yang bebas dari buang air besar sembarangan.” pungkasnya. **Wahyu