Subang, koran-samudra.com – Nelayan di wilayah Pantura Kabupaten Subang mengeluh sulitnya mendapatkan pasokan BBM Subsidi Hal itu disebabkan kuota yang tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dan (SPBU) terbatas.

Menurut kepala Dinas Perikanan dan kelautan kabupaten Subang, Maman Firmasyah, S.Sos., M.Si, di wakilkan oleh Kepala Bidang Perikanan Tangkap Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, Budi Rahkman, dalam persoalan ini hanya memberikan rekomendasi kepada nelayan, sementara kelangkaan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar umum (SPBU) maupun (SPBN) lebih disebabkan keterbatasan pasokan BBM dari Pertamina sendiri, dan sering terlambat dalam pengiriman nya.

Budi Rahkman Kabid Perikanan & Kelautan,  Dinas Perikanan & Kelautan Kab.subang
Budi Rahkman Kabid Perikanan & Kelautan, Dinas Perikanan & Kelautan Kab.subang

Kami dari dinas perikanan dan kelautan kabupaten Subang akan berkordinasi dengan pertamina, agar kuota solar subsidi di kabupaten Subang terpenuhi, jumlah nelayan di Kabupaten Subang saat ini 2,700 yang menggunakan solar subsidi.

Diterangkannya, hingga Juli 2022 Dinas Perikanan dan kelautan telah memberikan 1000 lebih rekomendasi bagi para nelayan untuk melakukan pembelian BBM di SPBN atau SPBU. Pemberian rekomendasi tersebut dilakukan dengan sangat selektif sebagai upaya menghindari penyalahgunaan pembelian BBM.

Salah satu persyaratan yang harus dilengkapi bagi para nelayan yang ingin mendapatkan rekomendasi ialah harus memiliki, KTP dengan profesi nelayan, memiliki kartu pelaku usaha perikanan (Kusuka) dan kami agak selektif untuk nelayan yang memiliki rekomendasi dari kepala desa setempat bahwa memang benar dia adalah nelayan.

–Boby Rmdn–