Cimahi, koran-samudra.com – Kamis (26/11/2020) Halo sobat samudra perkenalkan saya putri (nama samaran) ini adalah kisah nyata saya yang terjadi sekitar usia saya 6-7 tahun, saya anak ke 2 dari 3 bersaudara, ayah saya bekerja di satu perusahaan textil di sebuah kawasan cimahi dan ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga yang juga seorang pengusaha kue basah, ya kue basah dari sinilah malapetaka terjadi,.. Ibuku sangat ahli dalam bidang tataboga apapun yang ibu buat pasti sukses hasil nya, saat itu usaha kue sangat maju pesat hingga kami yang tadinya rumah kontrakan kini kami bisa punya rumah sendiri di satu perkampungan daerah kalidam cimahi, saking lakunya kue buatan ibu, para pedagang pasar dan warung sudah antri sedari subuh bahkan saat ku bangun dagangan sudah tak bersisa.
Namun sifat orang memang tak terduga ada saja yang iri dan dengki degan kesuksesan usaha ibuku itu, hingga suatu hari saat ibuku menyapu halaman degan sangat terkejut ibuku menemukan gumpalan kain kafan yang ternyata isinya adalah tanah dan kembang – kembang juga ada rambut yang tergulung, spontan ibu ku berteriak memanggil ayahku, saat itu ayahku hanya berkata pada ibu “sudah jangan ribut, insyaAllah kita akan baik baik saja” Lalu di buang lah benda sialan itu, sejak kejadian itu muncul lah hal– hal ganjil yang terjadi.
Saat ayahku sedang mengerjakan laporan untuk perusahaannya tiba tiba pena hilang entah kemana, terkadang pula ayah di buat kesal dengan tiba–tiba air kopi berkurang sendiri, padahal belum sama sekali ayahku minum.,, keganjilan terus dan terus terjadi hingga aku sendiripun mengalami, aku sangat hobi dengan wayang golek, mainan ku semua berbau kesenian wayang golek pada suatu malam aku terbangun dari tidurku karna ku mendengar suara mainan gamelanku berbunyi, seperti sedang ada yang memainkannya, posisi kamarku di depan dekat ruang tamu dan posisi mainan ku di ruang belakang dekat dapur, perlahan aku berjalan dengan jantung berdebar yang dipikiranku cuma hanya 1 siapa yang lagi mainin gamelanku, setibanya di ruangan mainan ku posisinya ruangan itu tanpa pintu hanya menggunakan horden saja ku intip dari horden itu seketika suara itu hilang!!!, dan tidak ada siapapun di ruang mainan ku itu semua masih terlihat rapih pada tempatnya, lalu aku berjalan kembali ke kamar mungkin itu suara tv tetangga yang lagi nonton wayang pikirku… Belum ku masuk kamar ku dengar suara aneh diluar seperti banyak orang berbincang karna begitu penasaran aku saat itu ku buka jendela ruang tamu, ketika ku buka gorden jendela kaget bercampur takut dan tidak percaya ku jelas melihat wayang golek mainan ku berjalan sendiri di samping rumah berjalan menuju jendela, yang ku dengar mereka berkata “putri hayu aanjangan hayu putri hayu…”, Ajak mereka sambil sesekali tertawa yang membuatku benar-benar membisu semakin lama mereka semakin mendekat keringat bercucuran aku ingin teriak memanggil orang tuaku namun aku tak sanggup , tibalah wayang wayang itu di hadapanku … Aku dan mereka hanya di batasi oleh kaca jendela aku mematung tak sanggup bergerak badanku sama sekali tak bisa aku gerak kan, sekuat tenaga aku berteriak memanggil ibuku… “Maa… Mmaaa… Maammamaaaaaah…!!!!!!!!!! “… Bersambung…..
Mau tau bagaimana kisah nyata dari ” SANTET MELUMPUHKAN KELUARGAKU “ selanjutnya ???? Hanya ada di koran-samudra.com. ****(M Pertiwi Mulia-Reporter Koran samudra)