Bandung, koran samudra.com – Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP ) kota Bandung melaksanakan Perpanjangan PPKM yang ketiga kali, mobilitasnya setelah level 4 yang ke-1 pada tanggal 21 sampai 25, yang kedua adalah 26 sampai tanggal 2, dan ketiga kondisi level 4, untuk level 4 Mendagri setuju, dan itu yang ketiga pada tanggal 3 sampai tanggal 9 Agustus 201 mengikuti aturan pemerintah pusat.

Terkait kegiatan di lapangan, tentunya Satgas Satpol PP penegakan hukum tetap melaksanakan kegiatan – kegiatan monitoring dari mulai edukasi obat, untuk saat ini sejak di berlakukannya PPKM level 4 tahap pertama tanggal 21 setelah selesainya PPKM Darurat di perketat dari tanggal 3 Juli sampai tanggal 20 Juli, ” pihak kami lebih mengedepankan sifat-sifat Humanis edukatif jadi itu yang kami laksanakan sekarang dengan mengatur pola, yang tadinya pola kita itu penegakan hukum dan mengawasi sesuai Perda, kami mengedepankan sifat-sifat yang lebih mengatur pola atur diri sendiri, diharapkan masyarakat dapat mengatur dirinya sendiri, tidak melakukan tindakan penegakan yang lebih,” Hal ini di sampaikan oleh Kepala Satpol PP Kota Bandung Rasdian melalui Kepala Bidang ( Kabid ) Penegakan Produk Hukum Daerah ( PPHD ) Satpol PP Kota Bandung Idris Kuswandi kepada koran samudra news saat di temui di ruang kerja nya Rabu 4/08/201.

Lanjut Idris, kami lebih paham bahwa masyarakat sedang kesulitan, kesusahan, karena dibatasi sedemikian lama, sudah tidak kuat dan tidak tahan kesal dengan aturan – aturan, sehingga masyarakat kecewa menginginkan lebih diperlonggar, tetapi fakta level kita di Kota Bandung adalah level 4, yang dimana level 4 Menurut ketentuan di atas yaitu instruksi dari Menteri dalam negeri harus seperti ini aturannya, dan Peraturan Walikota pun di bawahnya menyesuaikan, jadi harus harmonisasi dan tidak boleh bertentangan ketentuan lebih tinggi, sehingga dengan hal tersebut kami sangat memahami, karena kami berusaha Menjadi bagian dari masyarakat yang dapat merasakan hal dimaksud, makanya melakukan tindakan pun lebih soft lebih smooth lebih mengedepankan sifat-sifat Humanis dan edukatif.

“Edukatif ini, kami tidak mengenal lelah dan tidak bosan, kalaupun ada pelanggaran kami hanya simbolis saja dengan teguran, kami mohon kepada pelanggar untuk dapat menyesuaikan, karena tindakan kami tidak lagi seperti dulu ke pada sanksi yang berat, Jadi pihak kami sekarang lebih mengedepankan hal tersebut, karena kami juga memahami situasi kondisi saat ini. Jadi masyarakat mendapatkan sifat-sifat Humanis, dengan situasi kondisi saat ini harus dipahami oleh semua orang,” tuturnya.

“Kami memohon, kepada masyarakat kita bersama-sama mengedepankan sifat-sifat humanis yaituvv kebersamaan punya tujuan yang sama, untuk mempercepat penanganan covid 19 di kota Bandung, kota kita tercinta ini dan sama-sama selalu menjaga kondusifitas secara lengkap, dari mulai PPKM Maret 2021 sampai saat ini Agustus 2021, di kota Bandung aman terkendali tidak ada keributan – keributan yang sifatnya mengarah ke tindakan – tindakan yang destruktif, karena kita orang-orang parahiyangan ada di tanah Parahyangan yang sifat-sifatnya ketimuran, adat ketimuran lebih mengedepankan hal-hal yang bersifat compro mistis terus lebih mengedepankan untuk bersatu jadi peperangan covid 19 ini kita atasi untuk mengatasi masalah secara bersama – sama,” terangnya.

Di lapangan, bila kami bandingkan PPKM melalui empat tahap, pertama mulai dari tgl 26 sampai tanggal 2, dibandingkan dengan saat ini emang ada sedikit perubahan, dari mulai tanggal 26 sampai tanggal 2 itu sudah mulai ada 12 yang kurang sabar, ” ada masyarakat pedagang mulai mohon izin berjualan normal, tapi kami mohon Bapak Ibu karena situasi kondisi saat ini, dan ketentuan masih seperti yang lalu, mohon kiranya kami masih mengikuti aturan PPKM level 4 ini, ” terlebih sekarang dari mulai tanggal 3 kemarin sudah berjalan, di lapangan Kami lihat ada 12 pelanggar yang kurang sabar, sepertinya belum memungkinkan dan Belum diperbolehkan tetapi kami kasih edukasi, memberi pemahaman serta pengertian dan dimohon minta kesadarannya itu saja,”  terangnya.

Dengan situasi kondisi saat ini, kami sangat memahami, makanya kami juga menyesuaikan situasi kondisi di lapangan, dengan fakta ketentuan-ketentuan yang ada, kami merubah pola untuk level 4 ini ke tindakan-tindakan yang lebih mengedepankan sifat-sifat persuasif, Jadi mohon izin mohon maaf kita bersama-sama untuk bekerja sama, dimemahami saling menghargai, saling berusaha dengan tujuan yang sama, ungkapnya. ( Imas )