Bandung, koran samudra.com – Melonjaknya pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit di Kota Bandung mendorong Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Tedy Rusmawan melakukan peninjauan ke salah satu rumah sakit rujukan yakni RSKIA Kota Bandung Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo) no 311 Bandung, Sabtu (26/6/2021). Dalam kunjungan tersebut Tedy melihat langsung penanganan pasien  di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Di RSKIA tadi memang cukup tinggi namun masih tertangani dengan baik. Tidak sampai harus keluar daerah IGD ataupun meluber ke parkiran seperti pemberitaan di daerah lain,” ujar Tedy Rusmawan. Selain memantau IGD, Tedy juga sempat memantau seluruh ruangan isolasi melalui Command Center di RSKIA Kota Bandung.

Pada kesempatan tersebut, Tedy mengapresiasi langkah yang dilakukan rumah sakit untuk mengantisipasi daya tampung ruang perawatan Covid-19 yang terus menipis. “Jadi sekarang ada langkah antisipasi yang saya nilai berhasil mengimbangi daya tampung ruang isolasi,” ujar Tedy.

Pasien yang dirawat di rumah sakit yang sudah menujukkan arah kesembuhan dipindah ke rumah isolasi yang disediakan pemerintah di luar rumah sakit. “Jadi pasien tidak terus berada di rumah sakit sampai sembuh. Jika berdasar analisis dokter bahwa pasien yang bersangkutan sudah menuju sembuh maka mereka dipindah ke rumah isolasi lain di luar rumah sakit. Ini solusi cerdas, sehingga ruang perawatan di rumah sakit bisa digunakan oleh pasien lain yang lebih memerlukan perawatan segera,” jelas Tedy.

Menurut Tedy, saat ini pemerintah provinsi Jawa Barat sudah menyiapkan hotel yang dikhususkan untuk pasien-pasien yang dalam tahap recovery dari rumah sakit. “Kalau tidak salah daya tampung hotel itu sekitar 400 an,” jelasnya.

Tedy berharap dengan langkah tersebut, khususnya di Kota Bandung tidak ada lagi pasien yang harus menjalani perawatan secara darurat di luar ruangan yang semestinya. Upaya lain yang dilakukan Pemkot Bandung untuk menambah ruang perawatan dan isolasi adalah dengan memfungsikan RSKIA Kota Bandung yang lama yang terletak di Astana Anyar dan menjajaki penggunaan eks RS Kebon Jati yang berlokasi di Jalan Kawaluyaan.

“Semua upaya ini untuk mengimbangi kenaikan kasus Covid-19 di Kota Bandung. Namun kita lebih berharap lagi, tren kenaikan Covid-19 ini segera melandai,” harapnya.

Untuk itu, Tedy mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung khususnya, untuk selalu menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. “Jangan abai dan jangan anggap Covid itu tidak ada, ini nyata. Apalagi saat ini Kota Bandung sudah berada di zona merah, pengetatan kegiatan masyarakat harus lebih tegas lagi,” ujarnya. *Red