ilustrasi limbah
ilustrasi limbah
iklan layanan masyarakat

Purwakarta, koran-samudra.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta belakangan ini memfasilitasi pelatihan ekologi yang salahsatu materinya adalah pembuatan “eco enzyme”. Peserta pelatihan tidak lain adalah para petugas kebersihan, lebih khusus yang terlibat aktif di lingkungan kantor Disdik Purwakarta. Tujuannya dari program ini agar para peserta lebih peka terhadap lingkungan sekitar. serta memiliki kemampuan teknis terkait isu lingkungan, seperti misalnya soal daur ulang sampah.

Dilansir dari disdik.purwakartakab.go.id, diantara produk daur ulang sampah yang diperkenalkan kepada para peserta adalah eco enzyme. Tahukah anda apa itu eco enzyme?….. ya eco enzyme Olahan Sampah Rumahan, berdasarkan sejumlah sumber, diketahui bahwa sejatinya eco enzyme adalah hasil fermentasi sampah rumahan. Bahan dasarnya adalah sampah-sampah organik, seperti kulit buah dan sayuran. Lantas, bahan dasar itu dipadu dengan gula dan air. Soal jenis gula apa yang digunakan bisa opsional ; boleh gula putih atau gula aren. Setelah itu, selebihnya adalah air yang disarankan ter-timbang secara proporsional. Tidak asal.

terkait berapa komposisi yang pas untuk kuantitas sampah-gula-air, sejumlah praktisi memiliki tawaran ukuran masing-masing. Diantaranya, ada yang menyarankan formula 3 (sampah rumahan) : 1 (gula) : 10 (air). Rasionya begitu. Jadi, pastikan ter-timbang dengan baik.

Bahan yang telah tercampur, lalu dimasukkan ke dalam wadah tertutup. Tapi, ingat, jangan sampai kedap. Berikan ruang untuk udara masuk di wadah tersebut. Karena, fermentasi menghasilkan gas. Sehingga, perlu cukup rongga agar gas bisa keluar dari wadah.

Proses fermentasi ideal berlangsung selama tiga bulan (90 hari). Karena waktu pemrosesannya cukup lama, maka pastikan wadah sudah diberi tanda tanggal. Sehingga, kita bisa tahun kapan persisnya fase awal dan akhir dari proses fermentasi eco enzyme tersebut.

iklan layanan masyarakat

Sambil menunggu, kita bisa melakukan hal lain yang produktif. Misal, mengumpulkan sampah-sampah rumahan sejenis, di tempatkan di tempat yang layak, lalu (kembali) ditimbang untuk proses pembuatan eco enzyme selanjutnya.

MAMPU MENGURAI LIMBAH

Jangan anggap sepele produk ini! Berdasarkan hasil penelitian, cairan eco enzyme bisa digunakan untuk menguraikan limbah. Diperkirakan, 1 liter cairan eco enzyme dapat mengurai limbah hingga 1000 liter.

Tidak mengherankan jika cairan ini sedang gencar-gencarnya digunakan untuk proses normalisasi sungai. Diharapkan, dengan penggunaan eco enzyme yang ‘dituang’ ke sungai, lama-kelamaan kondisi sungai bisa kembali normal—dan ekosistemnya menjadi ‘sehat’ kembali.

Bayangkan bila hal serupa juga dilakukan secara serempak dan skala luas. Ambil kata, perusahaan-perusahaan besar penghasil limbah melakukan hal yang sama. Atau, industri-industri rumahan yang juga memicu limbah bergerak dengan pola serupa. Rasa-rasanya, meski butuh waktu panjang, kondisi lingkungan akan mampu membaik.

Jadi, ada benarnya jika dikatakan bahwa perbaikan lingkungan dimulai dari hal-hal kecil. Bikin eco enzyme contohnya. Semua orang pastinya bisa, tanpa kecuali. Sebab, sangat mudah. Tidak butuh pemikiran rumit atau skill tertentu.***Editor

iklan layanan masyarakat