Bandung, koran-samudra.com – (12/02/2021). Menjadi seorang mahasiswa tentunya adalah suatu hal yang terdapat momen untuk pengembangan diri setiap orang, karena sesudah lulus kuliah pastinya kita langsung dihadapkan dengan dunia kerja yang notabennya lebih keras dari kehidupan kita sebelumnya, maka dari itu pada masa kuliah lah kita harus mampu untuk menempa diri dengan soft skill yang kita butuhkan untuk bekal kita kelak saat masuk dunia kerja. Pada saat memasuki fase tersebut kita dituntut untuk lebih dewasa dan mandiri baik secara pemikiran maupun Tindakan, oleh karena itu tidak sedikit orang yang ingin kuliah di luar kota dan hidup mandiri jauh dari orang tua, mungkin maksudnya bukan tidak ingin tinggal Bersama orang tua lagi akan tetapi orang-orang yang seperti itu lebih berpikir ingin merasakan bagaimana kehidupan mandiri yang sebenarnya itu seperti apa sehingga tidak jarang banyak yang memilih untuk nge-kost bahkan tidak sedikit juga ada yang kuliah sambil kerja part time atau membuka suatu usaha.

“Pengen nyoba lingkungan baru” itulah ungkapan dari salah satu orang Bandung yang memilih untuk kuliah di Bogor, Hafidz Fadilah (19) saat ini adalah seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang memilih untuk berkuliah di luar Kota. Dengan alasan yang sederhana seperti itu membuat Hafidz ingin lebih mengeksplor dunia luar itu seperti apa, selama hidup 18 tahun di Bandung dia ingin mencoba tantangan dan lingkungan baru yang belum pernah dia dapatkan di Bandung.

“Kenapa memilih rantau karena saya ingin mencoba mandiri, saya laki-laki kasarnya pengen mencoba jauh dari orang tua, hidup sendiri nyari uang sendiri, coba jauh dari orang tua dalam artian yang baik yah,” Ucapnya.

Kebanyakan masalah mahasiswa rantau pastinya adalah kangen dengan kampung halamannya, tidak sedikit dari mahasiswa rantau yang menyerah karena tidak bisa terlalu lama untuk jauh dari rumah dan belum bisa mengatasi rasa rindu yang terpendam selama satu semester sehingga memutuskan untuk kembali ke kampung halaman. Untuk Hafidz sendiri karena berkuliah di Bogor sehingga tidak terlalu jauh jarak antara Bandung sehingga bisa menyempatkan pulang 1-2 bulan sekali biasanya.

Untuk lebih meningkatkan produktifitasnya Hafidz juga mengikuti beberapa kegiatan kampus seperti BEM supaya bisa bersosialisasi dan mendapat relasi disana agar dapat menghabiskan waktu setelah selesai pembelajaran dengan lebih bermanfaat dan dapat menghasilkan suatu karya yang dapat mengasah soft skill nya tersebut.

“Sekarang dikasih amanah di BEM KM IPB sebagai Kementerian Apresiasi dan Olahraga,” Ucapnya.

Hafidz sendiri mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi suasana kangen terhadap kota Bandung, di IPB terdapat Paguyuban Mahasiswa Bandung (PAMAUNG) yang dimana orang-orang di dalamnya adalah orang Bandung yang berkuliah di IPB, hal tersebut yang menjadikan Hafidz menjadi betah tinggal disana karena suasana nya jika berkumpul dengan PAMAUNG tersebut serasa berada di rumah kedua katanya.

“Buat teman-teman yang mau ikut juga menjadi mahasiswa rantau harus siapin fisik, mental dan persiapan dari daerah masing-masing nanti, usahakan lihat dulu kondisi disana untuk cek apakah memungkinkan atau nggak, liat juga biaya hidupnya kalau cocok cabut aja, terus harus cepat adaptasi juga liat temen mana yang satu frekuensi sama kita biar kalo mau ngerjain tugas atau cari relasi gampang gitu,” Ucapnya.****M.Riza Firdaus