GARUT,koran-samudra.com – Kabupaten Garut menjadi lokasi dibukanya Festvial Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) Tahun 2021 di Jawa Barat, yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Pemerintah Povinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), bertempat di Pendopo Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jum’at (9/4/2021).

Bupati Garut, Rudy Gunawan, bersyukur acara besar seperti FEKDI ini bisa digelar dan dibuka secara langsung di Kabupaten Garut. “Tentunya selaku Bupati Garut kami bersyukur pada Allah SWT, kita di masa pandemi ini menyelenggarakan sesuatu yang luar biasa, yaitu menyelenggarakan acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia yang dilaksanakan di Kabupaten Garut. Tentu kami juga berterimakasih kepada Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah memberi kepercayaan kepada kami untuk menyelenggarakan kegiatan ini di Kabupaten Garut,” ujar Rudy saat memberikan sambutannya.

Rudy mengungkapkan dalam rangka Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), pihaknya telah melakukan langkah-langkah konkret, guna meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Garut. “Tentu kami pun dalam rangka elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, telah melakukan langkah-langah konkret, yaitu di antaranya bagaimana kami melakukan digitalisasi pengeluaran dan pendapatan, sekarang transfer dari masing-masing SKPD, yang tentunya telah dilakukan dengan E-Banking. Dan tentu ini memberikan dampak makin akuntabilitasnya penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Garut,” tutur Rudy.

Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyampaikan, ekonomi digital di Jawa Barat mengalami peningkatan, bahkan pembayaran kepada Pemprov Jabar mengalami kenaikan sekitar 30 persen di masa pandemi Covid-19.
“Hari ini ada Festival Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, yang diinisiatifkan oleh Bank Indonesia perwakilan Jawa Barat, karena kita melihat bahwa selama Covid, ekonomi yang meningkat adalah ekonomi digital. Bahkan, pembayaran-pembayaran kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkat 30 persen bukannya turun, karena hadirnya kemudahan digital,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil saat melakukan jumpa pers dengan wartawan seusai acara.

Untuk saat ini, lanjut Emil, baru ada 10 kabupaten/kota yang sudah mempunyai Tim Perluasan Digitalisasi Daerah (TPDD) dan salah satunya Kabupaten Garut. “Untuk membuat konsep yang tersistematisasi, tiap kota/kabupaten harus bikin tim, ini bukan cuman omong-omong aja, tapi harus terstruktur ke semua kedinasan termasuk keuangannya, melalui tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah. Baru 10 yang berhasil, mengeluarkan surat peraturan atau keputusan bupati/walikota, mudah-mudahan di bulan-bulan kedepan bisa digenapkan di 27 kota/ kabupaten,” ucapnya.

Disisi lain, Anggota XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Siti Mufattahah, menuturkan bahwa pihaknya mendorong berbagai macam anggaran guna ekonomi di Indonesia bisa bangkit, dan ia mendukung Kabupaten Garut bisa menjadi pionir berdirinya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). “Terutama saya dari Komisi XI (DPR-RI), kebetulan adalah komisi yang berkaitan dengan keuangan dan perbankan serta perekonomian, maka fokus kami adalah ekonomi harus bangkit di tahun 2021 ini. Kami sudah mendorong berbagai macam anggaran, untuk bagaimana ekonomi bisa bangkit, baik itu dukungan untuk vaksin, kemudian dukungan untuk UMKM terutama. Saya pribadi sangat mendukung bagaimana Kabupaten Garut menjadi percontohan untuk UMKM nasional, bahwa Garut adalah tempat yang menjadi pionir berdirinya UMKM yang potensial,” tutur Siti.

Sementara, Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar, Herawanto, menyampaikan bahwa kegiatan FEKDI Jawa Barat merupakan sebuah inisiatif penting pemerintah provinsi dan seluruh pemerintah daerah di wilayah Jawa Barat bersama Bank Indonesia se-Jawa Barat yang juga didukung oleh pemangku kebijakan dan lembaga keuangan setempat. “Saya ingin menggarisbawahi, bahwa tim percepatan perluasan digitalisasi daerah ini adalah tim yang sifatnya koordinatif, dengan ketua adalah kepala daerah apakah itu di provinsi maupun kabupaten kota, karena sifatnya koordinatif, maka ini melibatkan berbagai otoritas,” jelas Herawanto.

Ia mengatakan bahwa adanya FEKDI Jabar 2021 ini sangat penting guna mencapai Jabar provinsi digital.
“Untuk itu, mari bersama-sama kita dukung upaya percepatan dan perluasan digitalisasi perekonomian Jawa Barat melalui dukungan terhadap FEKDI Jawa Barat 2021, sebagai bagian penting dari upaya bersama untuk mempercepat pemulihan ekonomi Jawa Barat di masa pandemi serta untuk mencapai Jabar sebagai Provinsi Digital.” pungkasnya.**wahyu