GARUT, koran-samudra.com – Pemerintah Kabupaten Garut kedatangan tim dari Provinsi Jawa Barat. Tujuannya adalah dalam rangka Pembinaan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Tingkat Provinsi Jawa Barat, bertempat di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Garut, Jalan Patriot, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (22/4/2021).

Menurut tim Pembina KKS, Muftiah Yulismi yang juga Kepala Sub Bagian Kesehatan Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Jabar, pembinaan ini dalam rangka persiapan penilaian KKS di kabupaten/kota.

Muftiah Yulismi mengatakan Kabupaten/Kota Sehat atau KKS ini diibaratkant sebagai rumah besar bagi semua hal yang terkait dengan bagaimana cara menyejahterakan masyarakat. “Kabupaten Sehat ini kalau boleh kita kerjasama menyamakan presepsi bahwa ini adalah rumah besar, Rumah besar bagi semua hal yang terkait untuk menyejahterakan masyarakat,” kata Muftiah.

Ia juga menerangkan bahwa Kabupaten Garut sudah meraih Penghargaan Swasti Saba Wistara pada tahun 2019. “Penghargaan ini datangnya dari programnya memang (dari) Kemendagri, dan Kabupaten Garut itu sudah dapat di level wistara terakhir 2019 wistara 1,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Maskut Farid menyebutkan ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menuju Kabupaten/Kota Sehat, salah satunya adalah STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di mana masyarakat harus bisa menerapkan STBM dengan baik. “Kami sangat bertekad untuk bagaimana STBM ini benar-benar diterapkan dengan baik, tidak hanya sekadar basa-basi, tidak sekadar seremonial, ini benar-benar hal yang penting yang harus dilaksakan di masyarakat,” kata Maskut.

Maka, pihaknya akan fokus dalam mengusahakan STBM di masyarakat Garut terutama pada masa pandemi Covid-19 di mana masyarakat harus bersih, sehat, dan produktif. “Yang jelas kami saat ini sedang fokus untuk mengusahakan STBM di masyarakat, sehingga di tengah pandemi covid ini, merupakan kesempatan bagi kita untk meningkatkan kebiasaan, utamanya adalah kegiatan STBM, sehingga semuanya bersih, sehat, masyarakat yang produktif,” ujarnya.

Maskut berharap masyarakat di Kabupaten Garut harus menjadi masyarakat yang sehat dan terus meningkatkan kesehatannya agar terhindar dari penyakit. “Diharapkan masyarakat Garut ini menjadi masyarakat yang sehat. Kami mempunyai jargon bahwa pada intinya prinsipnya bagaimana mengusahakan agar (masyarakat) yang sehat ini tetap sehat dan ditingkatkan kesehatan supaya ga sakit, tapi yang sakit harus diobati dan mendapatkan akses kesehatan,” pungkasnya.

Ketua Forum Kabupaten Garut Sehat (FKGS), Nina Herlina, menyatakan kesiapannya mengikuti penilaian Kabupaten/Kota Sehat seperti tahun-tahun sebelumnya, meski kemungkinan balik lagi ke level Swasti Saba Padapa satu level dibawah Swasti Saba Wistara 1 yang pernah diraih Kabupaten Garut tahun 2019. Menurut Nina, hal itu disebabkan terdapat perubahan payung hukum yang sebelumnya penilaian diatur dalam SKB (Surat Keputusan Bersama) 3 Menteri menjadi Peraturan Presiden, di mana dalam penilaiannya, jumlah tatanan bertambah serta persyaratan ODF menjadi titik penilaian penting. “Untuk Padapa saja ODF daerah peserta harus minimal 60 persen lebih sementara untuk wistara harus ODF 100 persen,” ujar Nina didampingi Ketua Bidang Tatanan Industri dan Perkantoran Sehat FKGS, Janur M. Bagus.

Acara penerimaan Tim Pembina KKS Provinsi Jawa Barat turut dihadi perwakilan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), jajaran pengurus FKGS dan perwakilan Forum Kecamatan Sehat.**wawan s/ws