Bandung,koran-samudra.com – Kuliah merupakan suatu hal yang di dambakan hampir oleh setiap orang, karena untuk mendapatkan jabatan tinggi disuatu perusahaan saat ini memandang gelar akademisi, semakin tinggi gelarnya maka akan semakin besar juga jabatan dan bayaran yang diterima oleh orang tersebut. Setiap melamar kerja pasti ada persyaratan jenjang tertinggi akademik saat ini apa. Hal tersebut lah yang menjadi triger untuk orang-orang supaya sekolah setinggi mungkin agar kehidupannya dimasa depan menjadi lebih terjamin.

Disamping itu tentu ada juga biaya yang cukup besar harus kita keluarkan dalam menempuh Pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi itu, hal tersebut lah yang kadang kali membuat Sebagian orang langsung menyerah dan berpasrah kepada takdir karena tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun bagaimana jadinya jika ada orang yang berusaha kuliah sambil membuka suatu usaha? Apakah hal tersebut tidak mungkin dilakukan dan hanya akan membuat salah satunya gagal? Jika pertanyaan semacam itu terlintas dipikiran maka sebaiknya kita berkenalan dengan salah satu anak muda yang satu ini yang sudah memulai usaha sambil kuliah juga. Rakhasela syam kautsar (18) mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati prodi Pendidikan Bahasa Arab yang saat ini adalah seorang mahasiwa baru di kampus tersebut.

Rakha sudah memulai usahanya itu semenjak kelas 12 semester dua pada saat SMA nya dulu. Dari sanalah dia mulai terbuka pikirannya bahwa memulai usaha sambil belajar di sekolah itu bukan merupakan suatu hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Dia dengan seorang partnernya membuat suatu usaha makanan ringan seperti risol, keripik kaca dan lain sebagainya untuk dijual Kembali. Biasanya alat yang digunakan untuk memasarkan barang dagangannya itu adalah lewat story WhatsApp kadang juga langsung di share melalui grup yang dia masuki.

Karena sering memasarkan barang dagangannya lewat media sosial tersebut maka teman-temannya yang satu kontak dengan dia jadi tau produk apa saja yang dijual oleh Rakha sehingga jika temannya ada yang ingin membeli cemilan sering kali menghubungi Rakha. Tentu saja hal tersebut bisa terbangun karena usaha dan ketekunan dia dalam memasarkan produknya lewat sosial media sehingga teman-temannya menjadi tau bahwa jika ingin membeli risol tinggal menghubungi Rakha di sosial media.

“Saya memilih belajar sambil usaha dimulai dari kelas 12 semester 2 dan alhamdulilh hasilnya sudah mulai bisa dirasakan sampai sekarang, minimal kebutuhan sehari-hari bisa tercukupi. Karena faktor ekonomi dan supaya dari umur segini sudah lepas biaya dari orang tua ‘geus lain parabkenen kolot deui’ itu alasan saya kuliah sambil usaha. Manfaatnya saya harap lebih besar, disini saya sendiri karena ortu diluar kota. Kalo ortu nanya punya uang sering dijawab punya, supaya mereka tidak khawatir. Usaha yang saya jalani tidak mengganggu kuliah malah nambah semangat. Saya biasa promosi di WA dan banyak teman-teman yang respon. Untuk bisa membagi waktu sampai sekarang belum bisa saya kuasai ,selain usaha juga kerja jadi harus bagi-bagi waktunya nentuin prioritas kaya yang utama apa , tujuan-tujuannya di urutin jadi setelah tau tujuan bisa nyusun mana yg no 1 sampai akhir. Antara kuliah dan usaha yg lebih di prioritaskan kuliah dulu. Dan untuk teman-teman yang ‘sejalan’ seperti saya (kuliah sambil kerja), jangan pernah ngerasa iri dan minder, karena ini salah satu nikmat yang luar biasa jika kita bisa makan dari hasil keringat sendiri dengan begitu kita bisa lebih menghargai hasil karena kita yang mengalami manis pahit prosesnya”. Ujarnya.*** M.Riza Firdaus