Subang, Koransamudra.Com – Destinasi wisata di Kabupaten Subang potensial bertambah lagi.

Kali ini, megaproyek wisata bertajuk Adhijaya Highland Resort dan Klinik Kesehatan Medisina dikabarkan akan segera dibangun di Kecamatan Jalan cagak, Subang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, megaproyek wisata Adhijaya Highland Resort dan Klinik Medisina ini akan dibangun oleh PT. Adhijaya Damai Sejahtera di lahan seluas 10 hektar dengan rencana nilai investasi total mencapai Rp1,75 triliun, masing-masing Rp1,5 triliun untuk pembangunan obyek wisata dan Rp250 miliar untuk pengembangan klinik kesehatan.

Namun, saat dikonfirmasi ihwal rencana pembangunan megaproyek wisata tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Subang, Asep Setia Permana, mengaku belum mengetahui.

“Belum tahu,” ucapnya singkat.

Senada, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Subang, Rahmat Fathurohman, juga mengaku belum mengetahui rencana pembangunan megaproyek wisata tersebut. Pihaknya, ucap Rahmat, juga belum mendapat permohonan pengajuan perizinan.

“Kami belum tahu ada rencana pembangunan dimaksud karena sampai saat ini blm ada permohonan ijin untuk hal dimaksud. Soal ijin mungkin sudah diproses melalui OSS secara online,” imbuh Rahmat kepada Awak media, Rabu (19/5/2021).

Sementara itu, Direktur Utama PT Adhijaya Damai Sejahtera, Asep, mengonfirmasi kebenaran rencana pembangunan megaproyek wisata Adhijaya Highland Resort dan Klinik Medisina.

“Alhamdulillah, sedang berjalan untuk proses perbankan dan pembebasan lahan. Rencana ini sudah kita mulai sejak akhir 2020,” ungkap Asep kepada Awak media, Rabu (19-5-2021).

Saat ini, papar dia, pihaknya tengah fokus mengurus permodalan dari perbankan untuk proses pembebasan lahan.

“Untuk pembebasan lahan meskipun belum selesai semua tapi sudah kita kondisikan dengan para pemiliknya. Saat ini sudah mencapai 60%,” katanya.

Untuk mewujudkan pembangunan megaproyek wisata tersebut, pihaknya menggandeng investor dalam negeri dengan pembiayaan atau permodalan bersumber dari bank pemerintah.

Namun terkait nilai investasi yang dikabarkan mencapai Rp1,75 triliun, belum memastikannya.
tergantung investor. Saat ini kita sedang mengurus keuangannya di perbankan pemerintah,” tuturnya.

“Mengenai perizinan saat ini kami sudah keluar resinya karena sedang tahap proses juga,” ucapnya.

Pihaknya juga menegaskan sudah melakukan sosialisasi dan memberikan tembusan soal megaproyek wisata ini kepada para pihak terkait.

“Mengenai sosialisasi dan tembusan kepada para pihak terkait sudah jauh jauh hari kami lakukan,” ucap Asep.
Pihaknya menargetkan, pelaksanaan pembangunan kontruksi bakal dimulai tahun ini.

Menurutnya, meskipun statusnya klinik, tetapi fasilitas medis didalamnya setara dengan rumah sakit dan kemungkinan kedepan akan ditingkatkan menjadi rumah sakit.

“Kalau Klinik itu kan sekarang sudah berjalan, tapi itu bangunan lama. Nanti kita akan bongkar semuanya jadi bangunan baru. Lahannya sekitar 1 hektar, dimana sekitar 4.000 M2 akan digunakan untuk bangunan. Untuk perizinan, IMB dan sebagainya, sudah siap. Adapun untuk anggaran pembangunan klinik ini sekitar Rp150 miliaran, Jelasnya.***Moris***