Cianjur, koran samudra.com – Pandemi Covid-19 telah melandai indonesia 1 tahun silam membuat berbagai sektor mengalami kerugian salah satunya adalah sektor pendidikan yang harus menjalankan kegiatan belajar mengajar secara daring atau PJJ (pembelajaran Jarak Jauh), namun tidak disangka banyak sekali kendala yang terjadi selama pembelajaran jarak jauh karena pembelajaran jarak jauh mengharuskan pelajar maupun guru untuk memiliki dan menguasai alat bantu seperti telepon genggam, laptop dan lainnya. Sabtu (21/08/2021).
Kendala yang dialami para pelajar dan guru di Desa Cibuluh Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur yang masih jauh dari jangkauan internet membuat para pelajar resah kebingungan dan harus pergi jauh mencari jaringan internet, bahkan kondisi jalan yang kurang baik apalagi disaat cuaca hujan sehingga jalanan sangat licin tentu dapat membahayakan mereka, bahkan untuk mencapai titik jangkauan internet mereka harus menyebrangi jembatan kayu yang pernah roboh, walapun sedang dilakukan pembangunan kembali oleh pemerintahan daerah namun sampai saat ini belum juga selesai.
Menurut Saepuloh,S.Pd salah satu guru yang mengajar disana menerangkan, ” kendala yang dialami oleh para guru dan siswa disini banyak sekali mulai dari transfortasi karena jalan yang belum dicor masih bebatuan sehingga sangat berbahaya bila menggunakan kendaraan bahkan ada juga yang rela berjalan jauh demi bisa belajar, selain itu keadaan ekonomi disinipun masih kurang karena rata-rata masyarakat menengah kebawah dan bekerja sebagai petani sehingga untuk beli hp pun susah masih jaranglah yang sudah pake apalagi anak-anak, bahkan ya disini jaringan juga susah jauh kalo mau cari jaringan internet harus ke desa lain belum lagi jalannya terjal bebatuan, listrik sering mati, dan para orangtua pun kurang memperhatikan,”jelasnya kepada koran samudra.
ia pun menambahkan para guru hanya dapat memberikan tugas secara luring itupun ada yang dikerjakan ada juga tidak, apabila keadaan terus menerus seperti sekarang khususnya siswa dari kelas 3 kebawah kemungkinan akan mengalami buta huruf dan buta hitung karena fasilitas yang tidak ada sedangkan siswa dituntut harus bisa, ujarnya.
Saepuloh berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan ketertinggalan desa-desa diwilayah kabupaten cianjur kecamatan cidaun khususnya desa cibuluh yang masih kurang dperhatikan, dan lambannya pelayanan serta pembangunan infrastruktur, yang dapat menunjang pendidikan apalagi dimasa PJJ.***amd