Yogyakarta, koran-samudra.com — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pemimpin di masa depan harus mulai melirik industri ekonomi kreatif dengan memanfaatkan platform digital Non-Fungible Token atau NFT.

Hal itu dikatakan Ridwan Kamil usai membuka Jabar Motekar : Pameran Ridwan Kamil dan Industri Kreatif Jabar di Jogja National Museum, Rabu (1/12/2021).

NFT adalah aset digital yang menggambarkan obyek asli seperti karya seni, musik, atau item yang terdapat pada game dan video. Secara sederhana, NFT mengubah karya seni digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya, sehingga karya seni tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.

Rencananya Ridwan Kamil akan memfasilitasi para pelaku ekraf untuk menjual karyanya lewat platform NFT.

“Seperti saya sampaikan selain pameran fisik, kita perlu bereksperimen dan berjualan di NFT. Sebuah bursa seni digital yang sedang saya eksperimenkan dalam dua minggu ini, kalau berhasil nanti seniman jalanan akan difasilitasi untuk jualannya di dua dunia,” sebutnya

Dengan demikian, para pekerja seni akan mendapatkan kesejahteraan yang meningkat. Pendapatan pun akan didapatkan dari online maupun offline.

“Sehingga kesejahteraannya bisa berlipat lipat. Inilah jalan di masa depan, dan inilah kekayaan Indonesia,” sebutnya.

Maka dari itu, pemimpin di masa sekarang dan masa depan harus mulai melihat ekraf sebagai wadah ekonomi yang bisa menopang kesejahteraan.

“Di masa depan para pemimpin diharapkan sangat dekat dengan ekraf, karena ekraf itu ekonomi gagasan. Pemimpin-pemimpin yang sering traveling, sering berinteraksi membaca tren zaman, insyaallah itu relevan sehingga diharapkan lahir pemimpin luar biasa dari Yogyakarta untuk merespons masa depan baru,” katanya.

Gubernur pun menjelaskan bahwa saat ini ekonomi Negara Indonesia dalam KTT G20 berhasil masuk di 15 besar terbaik dunia. Ia mengatakan masyarakat Indonesia patut berbangga dengan hasil kerja keras semua elemen ini.

“Banggalah orang Indonesia kita masuk G20, ekonomi kita itu udah ekonomi 15 besar terbaik di dunia,” tuturnya.

Ia menyebutkan kontribusi terbesar dari perbaikan posisi Indonesia di 15 besar adalah berkat pelaku ekraf. Apalagi orang kreatif itu banyak tersebar di tiga daerah besar di Indonesia, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Bali.

“Salah satunya adalah kontribusi ekraf, anak-anak Yogyakarta sudah sangat paham. Pusat-pusat seni itu di Indonesia ada di Bandung, Yogyakarta, dan Bali. Saya kira kalau tiga tempat itu saling mengunjungi, saling berinteraksi, dan berdialog, saya meyakini dengan diiringi teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan pasti keren-keren lah dan hasilnya akan maksimal,” ungkapnya.

Kunjungan kerja Gubernur ke DIY merupakan undangan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk mempererat hubungan kebudayaan lintas provinsi dalam dunia ekraf. ***Amd