Garut | koran-samudra.com

Rombongan Pengelola dan peserta didik Yayasan Boarding School Al Masduki mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),kabupaten Garut,jl Patriot no 10 Kel Suka Galih,kecamatan Tarogong Kidul,Kamis 19 Oktober 2023, Untuk melakukan pembelajaran dan pengenalan politik di tingkat siswa dan siswi Aliyah Boarding School Al Masduki.

Rombongan diterima Komisi IV,di gedung Paripuna,Tatang Sumirat.S.Ip (ketua Komisi IV),Wawan Sutiawan (Sekretaris komisi IV),Putri Tantia sebagai anggota.

iklan layanan masyarakat

Menurut Tatang Sumirat yang menerima rombongan Al Masduki Boarding School,kepada Media koran-samudra.com mengatakan,” Bahwa kegiatan ini, DPRD,terutama Komisi IV ada Sharing terkait Edukasi pendidikan politik yang diharapkan oleh para pengelola di Yayasan Al Masduki,saya kira ini cukup bagus melihat potensi-potensi sebagai generasi anak bangsa yang di Kabupaten Garut saya menilai bahwa ini mutiara atau berlian yang tertimbun.
karena tadi juga dari teman-teman menyampaikan ada yang pasih berbicara bahasa Arab,bahasa Inggris,berbagai bahasa dipertontonkan,itu salah satu potensi yang sangat perlu,”ujar ketua Komisi IV.

Kedepannya bahwa pemerintah Kabupaten Garut melalui kebijakan-kebijakannya bisa hadir.terhadap Yayasan Al Masduki sebagai bentuk pendidikan Boarding School yang perlu kita lebih kembangkan ke depan dan saya atas nama ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Garut merasa bangga dengan kegiatan ini sebagai bentuk memberikan sharing motivasi dan termasuk bagaimana kita memberikan pendidikan politik sejak dini terhadap para generasi penerus ke depan,”Ungkap Tatang Sumirat.

Lanjut Ketua Komisi IV Tatang Sumirat.S,Ip.,”ini mungkin menjadi salah satu yang potensi artinya juga banyak potensi-potensi di kabupaten Garut yang perlu kita melakukan sharing memberikan motivasi termasuk pendidikan politik terhadap pemilih pemula artinya juga ke depan kita dan tidak dalam konteks bagaimana teman-teman masuk dalam kancah dunia politik membangun pragmatisme tetapi bagaimana bisa menciptakan hal-hal yang lebih ideal sehingga kedepan bisa melahirkan generasi-generasi yang lebih bertanggung jawab.

langkah ke depan kami dari DPRD kabupaten Garut,khususnya Komisi lV akan melakukan rapat internal ketika kedepannya ada yang bisa di perjuangkan melalui langkah-langkah kebijakan melalui Pemerintah Kabupaten Garut terhadap berbagai pendidikan yang sifatnya juga boarding School salah satunya Yayasan Al Masduki kita akan komunikasikan kita akan memperjuangkan selama kita tidak bertabrakan dan dibolehkan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan,”pungkas Dewan dari dapil V ini.

H Rofik Azhar perwakilan dari pengelola Yayasan Al Masduki Bourding School,selaku ketua Tim jaminan mutu pendidikan, Pada kesempatan yang sama menjelaskan kepada Koran-Samudera.com,perihal kedatangan rombongan Siswa-Siswi Al Masduki Bourding School,ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Garut,”
Sebetulnya kita ini mengajukan surat sejak awal tahun yaitu bulan Februari,karena kesibukan waktu itu pas bertepatan menjelang ulang tahun Garut,baru hari ini kita bisa diterima. Di Boarding School Al masduki ini sudah lama mencoba menerapkan Kurikulum Merdeka,salah satu nya adalah penguatan propil belajar Pancasila,itu sebagai kulikuler dari Kurikulum Merdeka. Pancasila bukan jadi bagian dari mata pelajaran yang ada jadwalnya,sekarang itu dijadikan pokok Kurikuler,” terang Haji Rofik.

Jadi bagaimana mengatasi siswa itu tidak hanya di kelas teori saja,tapi siswa itu harus merasakan bagaimana karakter propil belajar Pancasila itu.
Kegiatan ini merupakan Outing Class bagaimana belajar di luar Kelas,hasil penguatan Propil Pancasila.

Kebetulan di tema itu ada suara Demokrasi,nah kita ingin menyampaikan pesan bahwa berdemokrasi itu seperti apa,yang seharusnya,ini judulnya sebagai pendidikan kewarganegaraan,melalui politik sebagai hak warga negara yang ceria dan menyenangkan karena mereka ini pemilih pemula.
karena dari mereka ini ada beberapa siswa yang memang pada tahun 2024 ini menjadi pemilih pemula yang punya hak memilih dan dipilih,jadi dia punya hak politik juga,”jelas H Rofik Azhar.

Lanjut Ketua Tim jaminan mutu pendidikan Al Masduki ini,”Jangan sampai para pelajar itu diberikan informasi yang hari ini di media tentang politik,bahwa politik itu sesuatu yang sangat horor,menakutkan,konflik.
jadi masyarakat kadang-kadang kan tidak sedikit yang memicingkan terhadap perasaan politik itu.Bahwa politik itu kotor,nah bisa nggak perasaan itu di rubah image itu.

kita ingin memulai sesuatu apalagi kemarin kita belajar 2019 bagaimana konflik politik yang begitu terasa masyarakat perbedaan pilihan itu bisa berdampak,nah di 2024 ini bisa enggak sih kita minimalis itu karena kita juga ingin berkontribusi bukan hanya untuk kami,bahwa santri belajar tentang apa itu politik sebagai hak,tetapi juga kita ingin menyajikan juga kepada yang lain coba dong bahwa didiklah kami Kami berikan informasi yang lebih tepat.

Tadi Alhamdulillah sudah disampaikannya bahwa bagaimana kondisi dan anak-anak relatif lebih respon.

Jadi saya kira tujuannya memang itu kita belajar di sini menjadi Audiens di Outing Class.
Biar bawa persoalan sekolah itu bukan di kelas saja ini adalah ruang belajar ruang yang sesungguhnya,gurunya juga yang ada di sini semua orang yang terlibat.

alhamdulillah kami diterima oleh komisi IV,”pungkas mantan ketua BAZNAS era tahun 2016 ini.*** (NAS)

iklan layanan masyarakat