Bandung, koran-samudra.com (06/02/2021). Stadion Sport in de Openlucht is Grind (SIDOLIG) merupakan salah satu stadion yang menjadi saksi perjuangan club sepak bola Persib Bandung. Merujuk pada sejarahnya stadion tersebut sudah ada sejak zaman kolonial Belanda Mr. Frans Sidolig adalah sosok sentral yang menginisiasi terbentuknya stadion Persib pada tahun 1903. Pada zaman dahulu stadion Persib merupakan markas dari klub bentukan Belanda , Voetbal Bond Bandoeng & Omstraken (VBBO).

Seiring berjalannya waktu, VBBO kemudian membubarkan diri. Hal tersebut kemudian membuat sebagian klub anggota VBBO seperti Uits Spaning Na In Spaning / Usaha Nanti Istirahat (UNI) hingga Sidolig pun menginduk kepada Persib.

Selain itu, Maung Bandung juga akhirnya mendapatkan hak penuh atas lapangan-lapangan milik Belanda seperti stadion Sidolig, lapangan UNI yang berada di jalan Karapitan, daerah alun-alun kota Bandung, serta lapangan sparta yang merupakan cikal bakal dari Stadion Siliwangi Bandung.

Ketika hak penggunaan stadion Persib beralih kepada Maung Bandung, Persib kemudian menjadikan stadion tersebut sebagai home base mereka. Di stadion itu pula pertandingan uji coba internasional Persib untuk kali pertama di gelar melawan club asal India bernama Aryan Gymkhana.

Meski begitu Persib sendiri jarang menggunakan stadion tersebut untuk berlatih. Maung Bandung lebih memilih lapang Lodaya, Progresif, Football Plus, Pusdikpom atau lapangan Sesko AD untuk berlatih. Padahal dulu Persib sering kali menggunakan sarana tersebut untuk latihan.

“Iya katanya sih dulu memang peninggalan Belanda stadion ini tuh, tapi saya kurang tau sejarah detailnya seperti apa cuma sering dengar sedikit dari tukang angkot, tukang Beca sama yang dulu jualan disini memang sejarahnya peninggalan Belanda,” Ujar Maman salah satu penjaga disana.****M.Riza Firdaus