Bandung, koransaamudra.com – (10/02/2021). Saat ini dunia sudah memasuki revolusi industry 4.0 bahkan di wacanakan sudah mulai memasuki revolusi industry 5.0, sudah banyak sekali lapangan pekerjaan yang sudah memakai robot sehingga menggantikan tenaga manusia karena di anggap lebih efisien dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, hal tersebut tentunya menimbulkan masalah dan tantangan bagi generasi muda untuk terus bisa mengembangkan diri supaya tidak tergantikan oleh robot.

Selain itu juga saat ini Digitalisasi sudah masuk ke hampir semua sektor di dalam kehidupan manusia, mengutip dari Wikipedia Digitalisasi (bahasa Inggris: digitizing) merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan proses alih media dari bentuk tercetak, audio, maupun video menjadi bentuk digital. Digitisasi dilakukan untuk membuat arsip dokumen bentuk digital, untuk fungsi fotokopi, dan untuk membuat koleksi perpustakaan digital.

Digitisasi memerlukan peralatan seperti komputer, scanner, operator media sumber dan software pendukung. Dokumen tercetak dapat dialihkan ke dalam bentuk digital dengan bantuan program pendukung scanning dokumen seperti Adobe Acrobat dan Omnipage. Dokumen audio dapat dialihkan ke dalam bentuk digital dengan bantuan program pengolah audio seperti CoolEdit dan JetAudio.

Dokumen video dapat dialihkan ke dalam bentuk digital dengan bantuan program pengolah video. Tujuan Digitisasi, tidak lain adalah untuk mendapatkan efisiensi dan optimalisasi dalam banyak hal antara lain efisiensi dan optimalisasi tempat penyimpanan, keamanan dari berbagai bentuk bencana, untuk meningkatkan resolusi, gambar dan suara lebih stabil.

Saat ini beberapa bidang kehidupan sedang mengalami proses migrasi ke teknologi digital, dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi dan optimalisasi. Antara lain digitisasi bidang telekomunikasi, bidang penyiaran, data-data pemerintah, dsb.

Smartphone merupakan salah satu perangkat yang paling mendominasi kehidupan manusia dewasa ini, hampir semua kegiatan manusia tergantung dengan adanya smartphone untuk melakukan sesuatu. Mulai dari komunikasi, penyebaran informasi, uang digital, bahkan sampai belajar pun saat ini bisa di lakukan menggunakan smartphone sacara daring. Hal tersebutlah yang menyebabkan masyarakat susah lepas dari benda berbentuk persegi panjang itu, karena dengan satu benda saja bisa mendapatkan fasilitas yang beragam sekali.

Semua yang kita butuhkan tinggal di operasikan melalui smartphone dan apa yang kita inginkan akan terlaksana, seperti memesan makanan, berpergian tanpa mau ribet membawa kendaraan, membaca buku, main game, mengirim surat dan lain sebagainya saat ini sudah bisa di operasikan hanya dalam satu alat saja.

“kalau lagi libur biasanya 8-10 jam sehari tapi nggak terus menerus gitu ada istirahatnya,” Ujar Fina (19) seorang mahasiswi jurusan Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jabar.

Dari pernyataan Fina berarti dia telah menyita waktunya 1/3 tiap hari bertatapan dengan smartphone nya tersebut, tentu memang hal tersebut dilakukan bukan hanya sebatas untuk hiburan saja akan tetapi dia lakukan karena semua tugas, pembelajaran dari kampus bisa di akses melalui gawainya itu.

“Tergantung juga kalau liburnya lagi di rumah tapi kalo di luar rumah jarang pegang HP, fokus saja sama lingkungan orang-orang aku, kaya lagi rapat organisasi aku jarang banget megang HP kecuali kalau memang ada pemberitahuan gitu,” Ucapnya.

Seiring  berjalannya waktu semakin banyak aplikasi sosial media yang bertebaran di PlayStore maupun AppStore, seperti Instagram, Telegram dan yang sedang booming saat ini adalah Tiktok. Saking banyaknya konten vidio yang di upload orang-orang di sosial media seakan-akan menyihir siapapun para penontonnya untuk terus melakukan scrolling sampai batrai HP habis atau jika waktu sudah mendekati ke kegiatan lain baru biasanya kita akan tersadar dari sihir media sosial tersebut.

“Aku mau pesan jangan terlalu ketergantungan dengan HP karena sebenarnya harus dari diri kita sendiri untuk ngontrol diri kita buat ingat tujuan hidup kita, masa mau megang HP terus gabutnya lebih ke yang bermanfaat untuk diri aku gitu, banyakin juga hobi kaya buat mengalihkan diri dari HP kaya menggambar, kan bisa ngalihin kita dari HP, main gitar ukulele dan lain sebagainya,” Ucap Fina.***M.Riza Firdaus