Bandung,koran-samudra.com – Memang jika belum mencobanya secara langsung tentu orang tidak akan tau dengan rasa suatu makanan, jika ingin mengetahui rasa yang sebenarnya maka jalan satu-satunya adalah dengan mencicipi makanan tersebut, karena hanya dengan mendengar review dari orang lain seperti apa rasa dari makanan tersebut pasti kita tidak akan puas dan masih bertanya-tanya seperti apa sih rasa sebenarnya dari makanan tersebut.

Sama seperti halnya dengan jurusan kuliah, banyak jurusan yang sering kali dianggap mudah atau bahkan meremehkan jurusan tersebut karena menyangka tidak mempunyai prospek kerja yang baik setelah lulus nanti. Namun perkataan tersebut tentunya keluar dali mulut orang yang belum kenal sama sekali dengan jurusan yang dia bicarakan itu, sama seperti halnya tentang pembahasan makanan pada paragraph ke satu.

Mungkin salah satu jurusan yang seringkali diremehkan tersebut adalah jurusan Bahasa & Sastra Indonesia. Kebanyakan orang yang belum mengenal pasti berpikiran jurusan itu hanya mempelajari tentang cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar, memang pemikiran tersebut tidaklah bisa dibilang salah, namun masih ada beberapa pendalaman Ketika kita berbicara tentang Pendidikan bahasa dan sastra tersebut.

Diantaranya mempelajari tentang sejarah bahasa Indonesia dan sastra, aliran sastra berkolerasi untuk semester kedepannya yitu kajian sastra yang dikaji menggunakan aliran-aliran yang dipelajari pada semester satu, selain itu belajar menulis, menyimak, berbicara, termasuk keterampilan berbahasa dan masih banyak materi lainnya. Memang materi yang disebutkan terdengar sudah tidak asing lagi di telinga kita namun jika dipelajari lebih lanjut tentunya belum semua aspek bisa kita pahami terutama tugas menulis, seperti tulisan yang harus sesuai dengan pedoman umum,

Adinda Nur Alfie (20) merupakan salah satu mahasiswa Pendidikan & Sastra Bahasa Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia yang saat ini sudah menginjak semester empat. Jika berbicara tentang materi tentunya sudah banyak sekali materi yang dia dapatkan dan aplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

“Kenapa memilih jurusan itu, sebenarnya banyak pertimbangan karena saya sangat berambisi untuk mendapatkan SNMPTN kebetulan di SMA mengambil jurusan bahasa, akhirnya saya mencari jurusan bahasa, dan akhirnya jurusan inilah yang terpilih, cita-cita saya dari kecil ingin menjadi guru akhirnya masuk UPI dan disana saya juga berpikir ketika saya pilih jurusan Indonesia saya bisa jadi guru SD, SMP bahkan SMA jadi bisa menjadi guru disekolah manapun gitu. Selain jadi guru masih ada hal lain yang bisa saya lakukan entah itu menjadi penulis atau hal lainnya yang masih di ranah sastra. Teruntuk teman-teman yang mau pilih jurusan bahasa, memang banyak orang yg ngeremehin, jangan fokus kepada orang yg remehin, ya kamu tunjukan bahwa jurusan inituh nggak semudah yang kamu kira”. Ujarnya.*** M. Riza Firdaus