Motivasi Ketua KADIN JABAR (H Cucu Sutarya) kepada para UMKM dalam acara “Kamis Manis Ngobrol Bisnis” (Kamis, 19/11/2020)

KORAN SAMUDRA – Bandung

“Saya dipilih sebagai Ketua KADIN JABAR tapi saya bukan Bos, melainkan Pelayan. Yang melayani para UMKM ketika ada kesulitan dan saya siap bantu sesuai sekemampuan saya”, ucap Cucu dengan gamblangnya dihadapan para UMKM dalam acara ‘Kamis Manis Ngobrol Bisnis’ yang rutin diselenggarakan setiap hari Kamis jam 8 pagi hingga jam 12 siang di ruangan aula KADIN kota Bandung.

“Berpeganglah kamu pada tali Allah..” (QS 3; 103) nu intina urang kudu ngahiji ! Kunaon atuh meni hese ngahiji ?” (yang intinya adalah kita harus bersatu ! Lalu kenapa kita begitu sulit bersatu), ungkap Cucu menegaskan betapa pentingnya mewujudkan rasa persaudaraan diantara para UMKM. Usaha bisnis itu semata-mata bukan hanya untuk mengejar keuntungan uang semata tapi pada hakikatnya adalah jalan untuk menjalin persaudaraan dan persahabatan, yang artinya adalah harus saling mendorong,  membantu dan saling menguatkan satu sama lain.

Cucu menghimbau kepada para UMKM agar membiasakan diri untuk  membeli keperluan sehari-hari ataupun makanan kepada tetangga maupun saudara-saudara terdekat daripada harus membeli ke tempat lain seperti mini market dan sejenisnya. Dengan kata lain Cucu ingin memberikan pemahaman bahwa ketika kita membiasakan diri untuk berbelanja kepada teman,tetangga, saudara kita yang dekat, tentu perputaran uang berangkat dari kita, oleh kita dan untuk kita sendiri, jadi itulah usaha bisnis yang berpijak pada nilai persaudaran. Ibarat sebuah pohon, pohon tidak akan berbuah kalau tidak ada akar, batang, ranting atau daun, jadi intinya adalah kita harus bersatu dan saling menguatkan.

Menurut Cucu, jumlah penduduk di Jawa Barat adalah 49,9 juta, sementara jumlah tenaga kerjanya mencapai 21,9 juta jiwa. Maka dari situ terlihat jumlah investasi yang sangat besar, jumlah ekspor, manufacture yang besar juga. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah mengapa para UMKM tidak dapat berperan lebih optimal untuk memanfaatkan peluang tersebut, padahal kesempatannya sangatlah besar.

“Kenapa pabrik-pabrik di sekitar kita, cateringnya diisi oleh pengusaha lain?  Kenapa produksi kita mundur ? Karena kita cenderung menganggap teman dan saudara kita adalah sebagai saingan, selalu menganggap teman dan saudara kita sebagai musuh ! Betul tidak?” ucap Cucu diiringi dengan tepuk tangan dari para peserta UMKM yang hadir.

Kemajuan usaha sangat ditentukan oleh sejauh mana seorang wirausaha bisa memanfaatkan peluang yang ada. Maka dalam hal inilah KADIN berfungsi dan berperan untuk mewadahi, membina sekaligus membantu UMKM. KADIN kota Bandung dan KADIN Jawa Barat telah menjalin kerjasama dan kemitraan termasuk dengan  konsultan di bidang bisnis UKM, banyak ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dengan cuma-cuma,  misalnya terkait kemasan. Dengan adanya kemasan yang baik dan terlihat bagus akan mempengaruhi pada nilai jual. “Bapak dan Ibu gak usah pusing-pusing, ibu punya usaha kripik singkong, bakso tahu dan lain-lain, KADIN akan membantu untuk mendesain bungkus kemasannya yang menarik dan bagaimana agar bisa menembus pangsa pasar yang lebih luas bahkan hingga ke supermarket” ucap Cucu.

Mengenai permodalan, KADIN JABAR telah bekerja sama (MOU) dengan salah satu bank daerah yaitu  BJB, agar dapat menjembatani kebutuhan UMKM dalam permodalan. UMKM diharapkan dapat memberdayakan diri untuk memanfaatkan setiap peluang. Untuk membantu dalam pemasaran,  KADIN JABAR sudah menjalankan sistem Digitalisasi Marketing, dengan tujuan agar dapat mempromosikan produk-produk para UMKM binaan KADIN dengan optimal.

Penulis:

Oo Hermawan ( Reporter – Wapemred Koran Samudra)