Bandung, koransamudra.com – Dinas ketenagakerjaan transmigrasi Jawa Barat tengah berusaha mengurangi jumlah pengangguran yang ada di wilayah jawa barat untuk dapat kembali bekerja dan  produktif. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan Program dari Balai Latihan Kerja Mandiri Jawa Barat yang terletak di jalan Soekarno Hatta no.562 Kota Bandung. Dengan pandemic Covid-19 yang memperparah tingkat penganguran sehingga BLKM hadir untuk melatih masyarakat yang ingin berwirausaha.

BLKM yang sudah eksis sejak tahun 2009 dan berhasil meluluskan 720 alumni pelatihan di tahun 2019 ini pun mengalami imbas dari Covid-19 yang menyembabkan ada anggaran yang terpotong dan juga menaati protokol kesehatan sehingga di tahun 2020 berhasil meluluskan 120 alumni pelatihan dari setiap desa yang ada di Jawa Barat.

Kali ini BLKM bersinergi dengan dinas Pemberdayaan desa untuk mengumpulkan 40 peserta dalam mewakili desa di kabupaten yang ada di Jawa Barat. Peserta dibagi menjadi dua kelompok yaitu 20 peserta melakukan pelatihan las listrik sedangkan 20 peserta lainnya melakukan pelatihan tata boga.

Pada pelatihan tata boga tidak hanya diisi oleh perempuan saja, melainkan ada 2 peserta pria yang turut andil dalam kegiatan pelatihan tersebut. Pelatihan yang dilakukan pada tanggal 22 sampai 27 Desember 2020 ini memberikan fasilitas penginapan untuk perserta, panitia pun mengakomodir makan peserta selama kegiatan berlangsung. Dan juga setiap peserta berhak mendapatkan sejumlah uang saku selama kegiatan berlangsung.

Dalam 5 hari tersebut, peserta melakukan banyak kegiatan yang bermanfaat untuk dapat memberikan bekal tambahan sehingga dapat mengaplikasikan ilmu tersebut untuk menjadi wirausaha mandiri.

Di hari minggu, peserta diharuskan untuk check in dan juga melakukan rapid test sesuai protocol kesehatan yang ada. Dan dipastikan seluruh peserta ataupun panitia sudah terbebas dari Covid-19 sehingga kegiatan dapat dilanjutkan di hari berikutnya pada hari senin. Setelah melakukan kegiatan opening Ceremony di aula BLKM Jabar peserta diberikan arahan terkait rencana pelatiahan di hari berikutnya. Dengan berkolaborasi bersama ikatan Chef Indonesia maka pelatihan tataboga tersebut langsung diarahkan oleh para Chef yang sudah professional di bidangnya.

Pada hari Selasa, Seluruh peserta mulai turun ke lapangan langsung untuk mempraktikan proses pembuatan produknya masing-masing. Bagi peserta pelatihan las listrik dimulai dengan pengenalan alat – alat yang akan mereka gunakan untuk membuat sebuah rak yang dapat dijual nantinya. Dan untuk peserta pelatihan tataboga mulai dikenalkan resep – resep membuat roti ataupun membuat produk bakery yang tengah viral dan disenangi masyarakat agar dapat mulai melakukan usaha mandiri sepulang pelatihan.

Lalu bagaimana dengan protocol kesehatan selama pandemic ini. BLKM menginstruksikan untuk selalu menggunakan masker di dalam ataupun diluar ruangan terlebih lagi ketika sedang berinteraksi dengan orang lain dan juga selalu membersihkan tangan pakai sabun setelah ataupun sebelum melakukan aktivitas, yang mana peraturan tersebut harus ditaati setiap peserta ataupun panitia yang ada.

hingga hari kamis, peserta pelatihan tataboga berhasil mempraktikan pembuatan 16 resep Backery yang memiliki nilai jual dan dipamerkan di mini gallery untuk dapat dicicipi bersama pada hari Jumat, tidak berhenti disitu para peserta diberikan pengetahuan terkait harga pokok pertama yag harus dipersiapkan dalam membuat setiap produk yang ada. Dan peserta pelatihan las listrik berhasil merakit 10 rak rakitan yang dapat dipamerkan dan diperjualkan pada hari Jumat ketika closing ceremony.

Rina selaku Kepala Balai Latihan Kerja Mandiri Jawa Barat menyampaikan “Harapan besar dari terjadinya kegiatan pelatihan ini adalah kita ambil contoh 5 dari 20 peserta ini bisa maju menjadi wiarusaha mandiri dan sudah memiliki kuota order yang banyak, sehingga bisa mengajak warga yang lainnya untuk dapat membantu dalam hal produksi orderan yang masuk sehingga seni UMKM yang maju denga saling bantu itulah yang sangat kami harapkan”.

Tanggapan dari para peserta pelatihan sangat positif dan berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin setiap tahunnya karena kegiatan ini adalah kegiatan yang bermanfaat bagi para peserta. Dan ada harapan semoga pulang dari pelatihan peserta bisa berwirausaha mandiri.***(Raden Nuke – Reporter Koran Samudra)