Cicalengka,koran-samudra.com – Beragam seni dan budaya terdapat pada negeri kita Indonesia, salah satu kesenian yang terkenal di kalangan masyarakat adalah wayang golek. Wayang golek merupakan salah satu kesenian wayang yang berasal dari masyarakat sunda, kesenian wayang golek ini berasal dari Jawa Barat. Salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki kesenian wayang golek adalah Cicalengka. Cicalengka memiliki beragam kesenian khas nusantara diantaranya adalah karinding, gamelan, jaipong dan salah satunya wayang golek.

Wayang golek di Cicalengka sendiri sudah ada cukup lama. salah satu pegiat wayang golek di Cicalengka dan berasal dari generasi muda adalah Rizky Sulaeman Sunandar. Rizky adalah seniman muda di bidang wayang golek yang telah memulai karir wayang goleknya sejak tahun 2012, ketika dia menginjak bangku smp. Awal karir Rizky dimulai dari pagelaran yang ada di kampungnya kala itu, dilanjut dengan berguru di Sanggar Wayang Giri Harja dan membangun kelompok sendiri yang dinamainya dengan kelompok ‘Giri Saka’. Selain berperan sebagai dalang pada wayang golek, tak jarang Rizky pun ikut memainkan alat musik untuk mengiringi wayang.

Dalang muda Rizky Sulaeman Sunandar membangun kelompok wayang goleknya sendiri dengan tujuan menghidupkan wayang kembali terutama di kalangan generasi muda. Rizky merasa kecewa melihat generasi milenial kini lebih sering bermain sosial media di bandingkan kesenian tradisional. Kelompok wayang golek yang telah berdiri sejak tahun 2012 ini memilih anggota dari generasi muda yang ingin belajar wayang. Rizky berkeinginan agar kesenian sunda terutama wayang golek hidup kembali seperti sedia kala, yang mengapresiasi wayang golek bukan hanya dari golongan tua, tapi dari generasi muda juga. Menurut Rizky, pun tidak selamanya yang bermain kesenian sunda ini adalah golongan tua, tapi kita sebagai generasi muda pun harus melanjutkannya. Rizky berkeinginan memperbesar kelompoknya menjadi sanggar dikarenakan wayang di daerahnya cicalengka kurang di apresiasi. Penyebab kurang apresiasinya wayang adalah karena kurangnya edukasi kepada masyarakat sekitar. “Edukasi untuk masyarakat seharusnya di bagian filosofi wayang, dan karakter dari wayang sendiri, wayang itu menjadi simbol karakter manusia”, katanya.

Adapun cara menarik perhatian masyarakat terhadap wayang golek adalah dengan cara membuat inovasi yang di sesuaikan dengan zaman. “Ketika lagi musim apa disesuaikan isinya dengan musim itu, sekarang juga kan lagi corona, jadi wayang golek nya tentang pakai masker”, ujar Rizky. Selain di sesuaikan dengan zaman, wayang golek juga bisa di gabung dengan berbagai seni musik, “Wayang juga bisa digabung sama karinding, malah pernah di gabung sama keroncong waktu ngadain pagelaran di Curug Cinulang”, katanya. Dengan berbagai inovasi dalam wayang golek diharapkan dapat menambah antusias serta apresiasi masyarakat.

Salah satu pemain wayang golek giri saka di bagian alat musik adalah Muhammad Farid Ikbal, ia memainkan alat musik calung, menurutnya kesenian adalah sesuatu yang harus dicintai. Harapannya untuk generasi milenial adalah terus membudidayakan kesenian khas nusantara. “Kan disayangkan kebudayaan ini warisan leluhur dan nenek moyang kita, masa kita orang sundanya ngebiarin aja, sedangkan budaya orang luar masih dimainin”, ujar Farid. Selain Muhammad Farid Ikbal ada juga sang penyanyi sinden yaitu Laila Amalia dia adalah seorang penyanyi pop sunda yang ikut bersama Rizky menjadi penyanyi pengiring wayang golek, ia mengatakan bahwa ia sadar bahwa kesenian itu harus dilestarikan.

Di tengah pandemi virus korona ini, pagelaran seni jarang di adakan karena sulitnya perizinan. Namun di samping itu, mereka terus berkarya dan mengajak generasi muda untuk terus mengapresiasi kesenian nusantara. Salah satu generasi muda yang berhasil di ajak kelompok wayang ini adalah Ade Rizky, Ade mengaku pada awalnya ia tidak tahu bagaimana kesenian sunda ini, lalu dengan keinginannya ia belajar bermain alat musik kesenian sunda sebagai pengiring wayang. Cara kelompok ini terus berkarya di masa pandemi adalah dengan membuat video wayang golek dan membagikannya ke sosial media, agar bisa terus mengajak para generasi muda untuk sadar melestarikan seni dan budaya nusantara.

Oleh karena itu, kita sebagai generasi milenial di zaman yang serba canggih ini, harus sadar akan terus melestarikan seni dan budaya nusantara, kita harus terus menjaga kesenian yang telah dititipkan nenek moyang kita. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi.****(Dewi-kontributor)