Garut | koran-samudra.com

Sekira 2000 Guru Honorer dan Sukwan yang tergabung dalam Forum Aliansi Guru,dan Karyawan (FAGAR) Kabupaten Garut kembali mendatangi Kantor DPRD Garut jl Patriot no 2,Kelurahan Sukagalih,kecamatan Tarogong Kidul,kabupaten Garut,Jawa Barat,menuntut pengangkatan,meminta penambahan kuota pengangkatan tenaga guru PPPK,bagi para tenaga pengajar.Kamis (22/2/2024).

Para guru honorer/sukwan tersebut sejak pagi hari sudah berkumpul di bunderan Simpang Lima Tarogong Kidul kemudian bergerak menuju halaman kantor DPRD Garut.

iklan layanan masyarakat

Dihalaman kantor gedung DPRD para guru sukwan tersebut secara bergantian menyampaikan orasi keprihatinan atas nasib para guru sukwan yang hingga kini masih banyak tersisa belum mendapatkan jatah kuota sebagai ASN atau P3K.

Prihatin Nasib Guru Honorer Kabupaten Garut Kategori P.
FAGAR Garut datangi DPRD.
Prihatin Nasib Guru Honorer Kabupaten Garut Kategori P.
FAGAR Garut datangi DPRD.

Masing masing perwakilan guru sukwan meneriakan satu suara agar Pemerintah Kabupaten Garut memperjuangkan penambahan kuota sebanyak 2000 kuota guru P3K agar mereka bersama para tenaga pendidikan dapat menikmati fasilitas guru P3K.
Bagi para tenaga pengajar honorer yang usian nya sudah mencapai 55,tahun bahkan ada yang berusia 59 tahun,itu masuk masa kritis,dari salah satu peserta aksi yang ikut menyerukan keprihatinan atas nasib tenaga para pengajar.

Para peserta aksi ini mayoritas tenaga pengajar yang masuk kategori P.
Artinya para honorer ini tenaga pengajar yang sudah melaksanakan seleksi/testing ASN/PPPK yang lolos tapi tidak masuk,karena terbatasnya kuota penerimaan ASN PPPK.

Prihatin Nasib Guru Honorer Kabupaten Garut Kategori P.
FAGAR Garut datangi DPRD.
Prihatin Nasib Guru Honorer Kabupaten Garut Kategori P.
FAGAR Garut datangi DPRD.

Menurut salah satu Guru dari dari peserta aksi meminta Pemda Garut segera menuntaskan sisa Guru sukwan yang belum berstatus P3K.
“Kami tidak tahu tentang anggaran,tapi kami sudah melaksanakan kewajiban kami sebagai pengajar.
“kami hanya berharap Pemerintah Konsisten mengangkat sisa Guru sukwan di Garut yang masih tersisa,”dalam orasinya.

Melalu beberapa perwakilan,dan Ketua FAGAR,Peserta aksi diterima oleh Sekretaris Daerah Drs H.Nurdin yana,diruang rapat Sekda.
Untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan nya,atas keprihatinan status tenaga pengajar.
Aspirasi diterima dan atas hasil kesepakatan nya disampaikan oleh Sekda Drs.H.Nurdin Yana didepan para peserta aksi,” Pemerintah Daerah akan berangkat ke Jakarta,untuk menemui Menpan RB.
Kami Sekretaris,BKD,dan DPKAD untuk untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutan para tenaga pengajar yang status nya masih Honorer/sukwan,dengan kategori P,agar dapat menjadi ASN/PPPK langsung di angkat Tampa melalui tes lagi,”terang Nurdin Yana.

Koordinator Lapangan Aksi, Irfan Ridwan Nulloh menyatakan,”aspirasi para guru untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, khususnya guru tenaga honorer yang telah lama berdedikasi. Dari data terbaru, hanya sekitar 1.875 guru honorer yang memiliki status P, dan banyak dari mereka menginginkan perlakuan yang adil, termasuk diangkat tanpa tes dengan mendapatkan SK secara langsung karena sudah memiliki status P.
“Ada 2000 guru honorer mendukung aspirasi ini,” ujar Irfan Ridwan Nulloh.

Aksi ini menarik perhatian, dengan sejumlah guru bersiap untuk bermalam di depan gedung jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
“Kami berkomitmen untuk bertahan di sini beberapa hari jika perlu karena kita sudah bawa salin.

Dari hasil penulisan di lokasi aksi dari pernyataan beberapa tenaga pengajar mengungkapkan kesejahteraan mereka dengan rendahnya gaji yang diterima, terutama bagi guru honorer yang mengajar, yang hanya menerima bayaran sekitar 500 ribu ke bawah.
“Kami hanya meminta perlakuan yang adil,karena kami juga merupakan bagian dari warga Negara Republik Indonesia yang hebat,” ungkap mereka.

*** NAS

iklan layanan masyarakat