Siswa Mts Muhammadiyah enggan Masuk Sekolah,karena," Ulah Kepala Sekolah

G a r u t | koran-samudra.com

Dunia Pendidikan kembali tercoreng oleh sikap kepala sekolah.
Telah terjadi perundungan/bullying terhadap seorang siswa Mts Muhammadiyah Karangpawitan oleh oknum kepala sekolah nya.
Sikap dan perilaku hal seperti ini tidak pantas dilakukan seorang oknum kepala sekolah,kalau bukan karakter,yang dimiliki oknum ini bersikap arogan terhadap siswa.

iklan layanan masyarakat

Atas kejadian yang menimpa seorang siswa MTs Muhammadiyah yang berlokasi di kp Bojot,Karangpawitan,berdampak kepada korban menjadi enggan untuk pergi sekolah setelah mendapat perlakuan perundungan dari kepala sekolahnya.
Siswa yang sudah tak memiliki ayahnya ini (Yatim) berinisial A, mengungkapkan dirinya mendapat perlakuan tidak nyaman dari kepala sekolah dimana ia belajar.

Ia bercerita, awal muasalnya kejadian yang menimpa dirinya,”karena pernah tidak masuk sekolah dikarenakan sakit, lalu pas masuk sekolah hari Senin 26-Agustus-2024,ketika berlangsung upacara bendera hari Senin di depan semua siswa disebut ini anak sakit dan pengacau.
“Ieu budak gering, sia pengacau,” ujar A menirukan perkataan kepala sekolahnya.

Tak selesai di situ oknum kepala sekolah itu pun mendekati dirinya dan sempat menarik-narik baju sambil menanyakan keberadaan ayahnya.
“Lain bapak sia geus modar?”
(Bukankah bapak kamu sudah meninggal),dalam bahasa Sunda yang cukup kasar-red.
Siswa A pun menganggukkan kepalanya sambil menjawab, “muhun pa dikuburna diditu,(Betul Pak di kuburnya disana),sambil menunjuk ke pekuburan yang berada di depan MTs Muhammadiyah Bojot.
Perkataan kepala sekolah,yang membina beberapa guru pengajar di sekolah tersebut,tidak pantas di lontarkan kepada siswa anak didik,yang tentunya seorang kepala sekolah adalah intelektual,dan berpendidikan tinggi.
Prilaku,dan ucapan oknum kepala sekolah ini mencerminkan bobroknya perilaku,dan sikap di sekolah tersebut.

Ibu siswa A, Ani Rukmini ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia pun mengaku sudah mendatangi sekolah.
“Kepala sekolah sudah mengakui, tapi hal seperti ini tidak bisa dibiarkan,” tandasnya.

Menurutnya,”kejadian perundungan seperti ini sudah sering terjadi, dan yang kali ini sempat direkam video oleh siswa lain,saya juga dapat laporan dari siswa yang sempat merekam, setelah saya datangi sekolah,ibu-ibu yang memiliki siswa di sekolah ini banyak yang mengeluhkan hal yang sama ketika saya mendatangi sekolah,” ujarnya.

Hal senada, warga dan tokoh masyarakat sekitar Mts Muhammadiyah Bojot mendorong hal ini untuk diangkat ke publik.
“Harus ada sanksi karena kalau dibiarkan akan mengotori nama baik sekolah dan nama Muhammadiyah,” pungkasnya.

***NAS.

iklan layanan masyarakat